budidaya udang vaname air tawar
Udang vaname memiliki toleransi salinitas yang luas, dari
2-40 ppt, tetapi tumbuh dengan cepat pada salinitas yang lebih rendah ketika
lingkungan dan darah isotonik.
Kondisi udang yang dapat bertahan hidup pada kisaran
salinitas yang luas membuat beberapa pembudidaya mencoba membudidayakan udang
di air tawar melalui proses domestikasi, dan dalam prosesnya berhasil
mempraktekkan budidaya udang pada salinitas rendah, yaitu pada salinitas 2 ppt.
.
Budidaya udang vaname di air tawar memiliki beberapa
keuntungan, antara lain mengurangi risiko terkena penyakit udang yang
disebabkan oleh virus dan bakteri yang banyak menginfeksi udang di air asin.
Harus dipahami bahwa air tawar yang dimaksud di sini adalah air tawar yang
mengandung sedikit garam. Oleh karena itu, ini bukan air tawar murni seperti
budidaya air tawar. Budidaya udang vaname air tawar berarti air tawar masih
mengandung sedikit garam, dan salinitas mendekati kondisi air tawar, lebih
tinggi dari 2 poin persentase.
Menurut Sudrajat, sebenarnya petani di Ramongan, Lampung dan
Polman-Surba juga menggunakan sistem tradisional untuk membudidayakan udang
vaname di air tawar. Pembudidaya sering memanfaatkan sawah dengan menggunakan
pola budidaya bandeng dan padi. Hasilnya sangat menggoda. Satu hektar lahan
ditanami 10.000 bibit harimau, yang dapat menghasilkan 1,75 kwintal udang No.
35 dengan masa pemeliharaan 90 hari. Hasil ini masih menambah 4 kwintal bandeng
dan 7 kwintal beras.
Sayangnya, semua itu belum ditanggapi serius oleh
pemerintah. Padahal, prospek pengembangan budidaya udang galah cukup besar,
apalagi jika melihat potensi besar tambak air tawar 2-3 kilometer dari pantai
yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Kekurangan budidaya udang vaname di air tawar adalah
kepadatan benih dan panen yang terbatas. Biasanya, pembudidaya air tawar hanya
bisa memelihara sekitar 6,6-12,5 gram, atau sekitar 150-80 ekor/kg. Budidaya
udang galah dibagi menjadi dua tahap yaitu masa pembibitan dan masa
pemeliharaan.
Tahap pembibitan adalah tahap yang menentukan untuk
kelanjutan operasi budidaya karena merupakan proses mengadaptasi benih dari
lingkungan salinitas tinggi ke lingkungan salinitas mendekati nol. Benih yang
dibeli dari tempat penetasan biasanya memiliki salinitas sekitar 30 per mil.
Benih kemudian ditebar di plot dengan salinitas yang hampir sama dengan tempat penetasan,
sekitar 30 per mil. Selanjutnya, tambahkan air tawar secara perlahan selama 10
hingga 14 hari untuk membawa salinitas mendekati 0,5 ppt. Lebih baik lagi jika
air yang digunakan untuk mengalir berasal dari petak air tawar yang nantinya
akan digunakan untuk budidaya udang. Semoga adaptasinya lebih sempurna. Jika
kolam pembibitan hanya memiliki air tawar, lebih baik membawa air laut. Jangan
menambahkan garam untuk membuat air laut buatan. Dimungkinkan juga untuk
menggunakan air asin dari kolam garam dan kemudian encerkan airnya.
Untuk tahap dewasa, faktor penting dalam budidaya air tawar
adalah menjaga alkalinitas dan salinitas sekitar 0,5 ppt. Oleh karena itu,
diharapkan membutuhkan sekitar 200 kg aplikasi kapur per minggu dan penambahan
garam krosok secara teratur. Hal ini untuk mengkompensasi hilangnya garam
karena proses pertukaran air.
Berikut beberapa kunci sukses budidaya udang vanamei air tawar
• Prosedur adaptasi dan penebaran, karena benih biasanya
berasal dari hatchery dengan salinitas tinggi dan harus disesuaikan dengan
salinitas rendah dengan komposisi ion yang berbeda.
• Lokasi tambak harus di daerah muara yang masih dipengaruhi
pasang surut air laut. Hal ini terkait dengan kadar ion garam yang dibutuhkan
untuk budidaya udang.
• Benih harus setidaknya PL10 dan lebih tinggi, lebih
disukai dengan filamen insang yang diperluas, karena insang memainkan peran
penting dalam regulasi osmotik udang. Kapasitas regulasi benih berkaitan dengan
jumlah permukaan insang yang tersedia untuk osmoregulasi. Sebelum PL10, insang
memiliki sedikit cabang, sehingga toleransinya terbatas pada salinitas rendah.
• Bibit vannamei telah beradaptasi dengan salinitas rendah
(segar). Penurunan salinitas harus bertahap mulai dari PL 10. Salinitas dapat
dikurangi dengan mengurangi salinitas sebesar 1-2 ppt per hari, sehingga ukuran
tebar benih sekitar 30-40 PL. Telur udang adaptasi air tawar tersedia, salah
satunya di Jepara.
• Memperhatikan kondisi kadar garam dan ion mineral pada tambak/tambak
tempat benih udang vanadium akan ditebar. Beberapa petani memiliki masalah
dengan budidaya ini karena kadar ion dan mineral yang dibutuhkan untuk proses
pertumbuhan tidak dapat ditemukan di sumber air. Beberapa solusi untuk masalah
ini adalah dengan mengolahnya dengan menambahkan ion dan mineral yang
dibutuhkan.
• Ada kebutuhan untuk menentukan kebutuhan nutrisi pakan
spesifik untuk lingkungan salinitas rendah.
• Untuk mengurangi risiko infeksi penyakit, sistem cluster
harus dibuat untuk mengendalikan penyebaran penyakit dengan lebih baik.
Semoga artikel ini menambah informasi dan bermanfaat untuk
anda...
Posting Komentar untuk "budidaya udang vaname air tawar"